30 September 2019



Kelas Takhosus  Tahfidz Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta mempunyai kegiatan simaan Al-Quran dalam rangkaian kegiatan Penilaian Tengah semester (PTS), simaan adalah kegiatan pembacaan Al Qur’an tanpa melihat kitab suci Al Qur’an yang dilakukan oleh satu santri dihadapan guru, orang tua dan santri lainnya jika ada yang salah maka kewajiban penyimak untuk mengislahnya, kegiatan ini dilakukan mulai hari Selasa sampai  Kamis 24-26  September 2019, mulai pukul 10.00 sampai 15.00 di Aula Ummi.
Berikut Link Video Kegiatan Simaan Al QuranVideo Simaan Al-Quran

28 September 2019

Naskah Khutbah Istisqa’
Khutbah I
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الذي لاَ اله اِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَـيُّومُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ (٩x)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْ‌ضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. 
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ الله أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ.
Hadirin sekalian, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Para hadirin, sesungguhnya Allah subhânahu wa ta’âlâ adalah Dzat yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
إِنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا  
“Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian.” (QS. al-Isra’: 66).
Dan, berulang kali dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa Allah Maha-Rahman dan Maha-Rahim. Ini semua adalah garansi dari Allah bahwa Allah akan memberikan aneka nikmat pada para hambanya yang dikehendaki dengan berbagai kenikmatan yang tak mungkin bisa dihitung jumlahnya, seperti dinyatakah dalam Al-Qur’an:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا 
“Kalau kalian menghitung nikmat-nikmat Allah, maka kalian tak mungkin bisa menuntaskannya” (QS. Ibrahim: 34).
Akan tetapi, mengapa kita lihat banyak sekali orang-orang yang ditimpakan kesengsaraan? Mengapa kita lihat di sekeliling kita banyak yang tertimpa musibah? Dan mengapa saat ini kita tidak mendapat hujan yang biasanya telah membasahi bumi kita, mengairi sungai-sungai kita, menjadi minuman bagi tanaman, ternak dan kita sendiri? Untuk menjawabnya, marilah kita ingat firman Allah subhânahu wa ta’âlâ berikut:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ 
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. al-Anfal: 53).
Ayat di atas menjelaskan bahwa memang pada dasarnya Allah Maha Pemurah dan Penyayang sehingga senantiasa memberikan aneka nikmatnya kepada para hambanya. Namun demikian, Apabila kemudian hamba-hamba tersebut mendustakan nikmat-Nya, melakukan berbagai maksiat, melakukan aneka kezaliman  yang kesemuanya dilarang Allah, maka  saat itulah Allah kemudian berubah dari asalnya memberi nikmat berubah menjadi memberi hukuman. Bukan Allah yang berubah menjadi tidak penyayang, tetapi manusia itu sendirilah yang berubah menjadi sosok yang tak layak disayangi lagi. Akhirnya, sesuai firman tersebut, Allah akan memberikan beragam kesulitan dan kesengsaraan kepada manusia. Karena itulah, marilah senantiasa kita bertobat kepada Allah.
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
Tentang air hujan, Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا مَعْشَرَ المُهَاجِرِيْنَ خَمْسٌ إِذَا ابْتَلَيْتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوْهُنَّ ……وَلَمْ يَمْنَعُوْا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلا مُنِعُوْا القَطْرَ مِنَ السَّمَآءِ وَلَوْ لا البَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوْا…… 
“Wahai kaum Muhajirin! Ada 5 perkara di mana jika telah menimpa kalian maka tiada lagi kebaikan bagi kalian. Dan aku berlindung dengan Allah S.W.T agar kalian tidak menemui zaman itu. Di antara lima hal itu: …. Dan tidaklah mereka menahan zakat mal melainkan ditahan juga air hujan dari langit untuk mereka. Jika seandainya bukan karena binatang yang hidup di muka bumi ini niscaya tidak diturunkan hujan.” (H.R. Ibnu Majah)
Dalam hadits ini disebutkan bahwa orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat mal menjadi salah satu penyebab air hujan ditahan untuk turun. Artinya kemaksiatan yang kita lakukan berupa menahan hak-hak kaum fakir miskin akan berbalik efek buruknya pada masyarakat sendiri. Ketika kita tak lagi peduli dengan orang sekitar, maka Allah tak lagi peduli dengan kita. Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits:
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Allah akan selalu menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong saudaranya”. (HR. Muslim)
Karena itulah, mari kita tunaikan kewajiban zakat kita, kita tingkatkan kadar sedekah kita, kita saling bantu meringankan beban orang-orang yang tidak mampu. Dengan begitu, kita bisa berharap agar kemarau ini terangkat dan hujan segera turun kembali. Dan terakhir yang paling penting, marilah kita perbanyak membaca istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah kita buat, baik disengaja atau tidak. Itulah di antara hal yang dapat membuat Allah menganugerahkan hujan pada manusia. Allah berfirman:
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat” (QS. Nuh: 10-11).
Dengan istighfar yang sungguh-sungguh, dengan tobat yang nasuhah, insyaallah dosa kita akan diampuni dan pada akhirnya berbagai nikmat Allah, salah satunya adalah hujan kembali lagi kita dapat. 
اللَّهُمَّ اسْقِنَا وَأَغِثْنَا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا هَنِيئًا وَحَيًا رَبِيعًا وَحَنًا طَبَقًا غَدَقًا مُغْدِقًا عَامًّا هَنِيًّا مَرِيًّا مَرِيعًا مَرْتَعًا وَابِلًا شَامِلًا مُسْبِلًا مُجَلِّلًا دَائِمًا دَرَرًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ رَايِثٍ، غَيْثًا اللَّهُمَّ تُحْيِي بِهِ الْبِلَادَ، وَتُغِيثُ بِهِ الْعِبَادَ، وَتَجْعَلُهُ بَلَاغًا لِلْحَاضِرِ مِنَّا وَالْبَادِ، اللَّهُمَّ أَنْزِلْ فِي أَرْضِنَا زِينَتَهَا، وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا فِي أَرْضِنَا سَكَنَهَا، اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا تُحْيِي بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَاسْقِهِ مِمَّا خَلَقْتَ أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا. اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا. اللَّهُمَّ عَلَى رُءُوسِ الظِّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَظُهُورِ الْآكَامِ. آمين يا رب العالمين
Khutbah II
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الذي لاَ اله اِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَـيُّومُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ (٧x)
الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
---waktu membalik selendang surban dengan menghadap kiblat---
اللهُمَّ اجْعَلْهَا سُقْيَا رَحْمَةٍ، وَلاَ تَجْعَلْهَا سُقْيَا عَذَابٍ، وَلاَ مَحْقٍ، وَلاَ بَلاَءٍ، وَلاَ هَدْمٍ، وَلاَ غَرقٍ؛ اللهُمَّ عَلَى الظِّرَابِ وَالآكَامِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ، وبُطُونِ الأَوْدِيَةِ؛ اللهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اللهُمَّ اسْقِنا غَيْثًا مُغيثًا، مَرِيئًا مَرِيعًا، سَحَّا عَامًّا، غَدَقًا طَبَقًا، مُجَلِّلاً دَائِمًا إلَى يَوْمِ الدِّينِ؛ اللهُمَّ اسْقِنَا الغَيْثَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ؛ اللهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالبِلاَدِ مِنَ الْجُهْدِ وَالْجُوعِ وَالضَّنْكِ مَا لاَ نَشْكُو إِلاَّ إِلَيكَ؛ اللهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ، وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الأَرْضِ، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا لاَ يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ؛ اللهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ، إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. آمين يا رب العالمين
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center Jawa Timur.

Untuk menyelenggarakan shalat istisqa’ atau shalat untuk memohon hujan, perlu diketahui bahwa ada proses yang harus dilakukan sebelum shalat dan ada proses yang dilakukan di dalam shalat dan khutbah agar permohonan hujan lebih memungkinkan untuk dikabulkan Allah. Kedua proses tersebut sebagai berikut:
Proses Sebelum Shalat
• Imam mengajak masyarakat untuk bertobat, memperbanyak istighfar, bersedekah, menghentikan maksiat dan kezaliman, serta berdamai dengan Muslim lain yang dimusuhi.
• Dianjurkan juga agar imam beserta masyarakat berpuasa selama tiga hari sebelum melakukan shalat. 
• Di hari keempat setelah berpuasa, imam beserta masyarakat bersama ke luar menuju lapangan untuk shalat dengan menggunakan pakaian reguler yang dipakai bekerja setiap harinya, bukan pakaian bagus.
• Orang tua, anak kecil, serta orang-orang yang lemah secara fisik dibawa serta untuk ikut shalat.
• Bagi yang mempunyai ternak, dianjurkan membawa serta ternaknya ke lokasi shalat dan ditempatkan di tempat yang sekiranya tidak mengganggu jamaah.
Proses Shalat dan Khutbah
• Shalat dua rakaat dengan niat istisqa’. Lafal niatnya adalah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا /إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
“Aku berniat shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum (atau imam), karena Allah SWT.”
• Tata cara shalat istisqa’ mirip seperti shalat id. Pada rakaat pertama, takbir tujuh kali sebelum membaca surat al-Fatihah. Pada rakaat kedua, takbir lima kali sebelum membaca surat al-Fatihah.
• Khutbah dua kali (tapi boleh juga sekali) setelah shalat. Khutbah ini boleh dilakukan sebelum shalat tetapi tidak utama, sebaiknya dilakukan setelah shalat seperti halnya shalat id. Rukun khutbah sama seperti rukun khutbah pada umumnya
• Mengawali khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali. Mengawali khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali. Bacaan istighfarnya adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
• Khatib memperbanyak bacaan doa dan istighfar dalam khutbah. Bacaan imbauan beristighfar yang sebaiknya diulang adalah:
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
• Ketika khatib berdoa, makmum mengangkat tangan sambil mengucap amin.
• Pada perkiraan dua pertiga khutbah kedua, khatib disunnahkan menghadap kiblat lalu membalik posisi selendang surbannya dari bahu kanan ke bahu kiri dengan posisi terbalik, bagian bawah diletakkan di atas dan bagian dalam diletakkan di luar. Setelah itu kembali meneruskan khutbah.
***

24 September 2019


Kelas Takhosus  Tahfidz Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta mempunyai kegiatan simaan Al-Quran dalam rangkaian kegiatan Penilaian Tengah semester (PTS), simaan adalah kegiatan pembacaan Al Qur’an tanpa melihat kitab suci Al Qur’an yang dilakukan oleh satu santri dihadapan guru, orang tua dan santri lainnya jika ada yang salah maka kewajiban penyimak untuk mengislahnya, kegiatan ini dilakukan mulai hari Selasa sampai  Kamis 24-26  September 2019, mulai pukul 10.00 sampai 15.00 di Aula Ummi.

Kegiatan ini ikuti oleh seluruh santri kelas takhosus  tahfidz  tingkat SMP/MTs beserta guru tahfidzul Qur’an dan orang tua siswa. Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan santri dalam mengahafal Al Qur’an juga melatih mental para santri tahfidz dalam melantunkan ayat suci Al Qur’an di tempat umum.

Dengan di bagi menjadi beberapa kelompok santri yang mendapat giliran simaan mulai membaca dan santri lainnya  beserta guru dan orang tua menyimak/memperhatikan kitab Al Qur’an dan siap untuk mengislah bila ada bacaan yang tidak tepat.

Dalam pembukaan kegiatan simaan dibuka oleh  ketua Yayasan Al-Muhajirin  Dr.Hj Ifa Faijah Rohmah, M.Pd.  dan juga dihadiri Direktur Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi KH. R Marfu' Muhyidin Ilyas, MA juga kepala SMI 1-3, guru pembimbing tahfidz dan orang tua siswa kelas takhosus tahfidz.

.

12 September 2019


Lomba Tingkat 2 Kwartir Ranting (Kwarran) Purwakarta 2019 usai digelar, Sabtu (7/9). Berbagai keseruan mengemuka dalam lomba Pramuka tingkat penggalang di Taman Rusa Ciwareng - Babakan Cikao. Mulai lomba tapak tenda, upacara, yel-yel dan lagu, serta pioneering atau membuat formasi tertentu menggunakan tongkat dan tali pramuka. Namun, pioneering untuk tingkat penggalang kali hanya sebatas membuat formasi tiang bendera. Tak heran, kegiatan cukup menantang bagi Pramuka penggalang.
Lomba Tingkat (LT 2)   selain untuk menguji pemahaman materi Kepramukaan, juga sekaligus menjadi sarana edukasi anak-anak. Terutama pendidikan karakter.

Dalam perlombaan yang digelar selama 3 Hari 2 Malam ini, sejak 5 - 7 September 2019  sarat kerja sama, kekompakan, saling membantu, tanggung jawab, serta keberanian dan inovatif dan kreatifitas. Tak heran, sejumlah sifat itu juga menjadi penilaian tersendiri. Mereka yang dapat menyelesaikan lomba dengan baik namun belum cukup mengedepankan kekompakan juga akan mengurangi penilaian.
Prinsipnya dalam setiap perlombaan  peserta harus mengedepankan sikap-sikap yang ditanamkan dalam Tri Satya dan Dasa Dharma. Karena tujuan lain dari perlombaan ini adalah menanamkan sikap-sikap sebagaimana tertuang dalam Dasa darma dan Trasatya.
Dalam kegiatan LT 2 ini Gugus depan SMP/MTs Al-Muhajirin Purwakarta berhasil menyebet beberapa kejuaraan :  Juara 1 KIM Indra Penciuman Putri, Juara 3 KIM Indra Penciuman Putra, Juara 2 UUD Putri, Juara 2 Pancasila Putri, Juara 1 Ranking Satu Putri, Juara 2 Tahfidh Putra, Juara 3 Menaksir Putri, Juara 3 Regu Berprestasi Putri, Juara 3 Karnaval Putra, Regu Terpavorite se Pangkalan Putra.

11 September 2019



SMP Berbasis Pesantren adalah program yang digulirkan oleh Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2008 yang lalu. Secara umum, pesantren dan sekolah merupakan satuan pendidikan yang masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda satu sama lain. Ketika berjalan sendiri-sendiri ada potensi dan kekuatan pendidikan yang tidak terpadukan. Sehingga lahirlah gagasan untuk menggabungkan kekuatan pendidikan yang komprehensif. Lahirnya program SMP Berbasis Pesantren didasari keinginan untuk memadukan keunggulan sekolah dengan keunggulan pesantren. Sekolah dikenal unggul di bidang sains, teknologi, dan berbagai pengetahuan akademik umum lain. Sedangkan pesantren unggul dari sisi iman dan takwa (imtak)-nya (Direktorat PSMP Dirjen Mandikdasmen, 2010).

Untuk melanjutkan kembali program yang sudah digulirkan semenjak 2008 teraebut, pada awal September 2019, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat PSMP kembali menggulirkan program Sekolah Berbasis Pesantren (SBP). Program SBP 2019 ini diikuti tak kurang dari 230 SMP yang tersebar dari Aceh sampai Papua dengan dibagi keedalam tiga Region, yaitu Region Surabaya, Bandung dan Jakarta.

SMP Al-Muhajirin Purwakarta menjadi satu-satunya SMP di Kabupaten Purwakarta yang mendapatkan Program SMP BP tahun 2019 yang tergabung dalam Region Bandung yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan Jumlah Sekolah sebanyak 72 Sekolah.  

Keberadaan SMP Berbasis Pesantren ditujukan untuk meningkatkan integrasi antara nilai-nilai kepesantrenan dengan nilai-nilai yang ada di SMP. Prinsip dasar SMP Berbasis Pesantren adalah: 1) Pengintegrasian intelligence quotient, spiritual quotient dan emotional quotient; 2) Pengembangan konsep totalitas; 3) Berwatak plural dan multicultural; 4) Tidak diskriminatif; 5) Berwawasan keunggulan local, regional dan internasional; 6) Kesadaran hak azasi manusia; 7) Penguasaan kitab kuning; 8) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup; 9) Sekolah sebagai pendekatan satuan pendidikan; 10) Proses pembelajaran terpadu (totalitas); 11) Sistem pengasuhan; dan 12) Sistem pembelajaran memberikan perlakuan khusus terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata (Direktorat PSMP Dirjen Mandikdasmen, 2010).

05 September 2019


Perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari makin maju dan semakin canggih baik dari segi teknologinya sendiri maupun dalam penyajian informasi. Dimana hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini. Begitu juga halnya pada perpustakaan, dahulunya perpustakaan hanya terdiri dari kumpulan buku yang terletak di rak-rak penyusunan buku tanpa adanya katalog atau disebut juga dengan “perpustakaan tradisional”. 

Dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi informasi maka muncul “perpustakaan semi modern”, pada perpustakaan ini sudah menggunakan katalog (index). Kemudian muncullah perpustakaan digital (digital library) yang memberikan kemudahan kepada pengelola dan pengguna perpustakaan baik dari segi kecepatan akses pencarian buku, pengelohan buku dan sebagainya. Sehingga dengan adanya perpustakaan digital maka muncullah sistem digitalisasi dan otomasi perpustakaan.

Digitalisasi sistem perpustakaan  kini sedang dilaksanakan di Perpustakaan SMI 1-3 atau SMP/MTs Al Muhajirin Purwakarta, dengan sistem ini kedepan perpustakaan SMP/MTs Al-Muhajirin akan terkoneksi dengan sistem administrasi siswa dan guru, sehingga koleksi atau katalog buku yang dimiliki peprpustakaan dapat diaaksses dengan mudah oleh seluruh warga sekolah melalui gawai yang mereka miliki.

Selain akses katalog yang terkoneksi sistem ini memberikan kemudahan bagi pustkawan dalam mengelola peminjaman dan pengembalian buku cukup dengan men-scan barkode yang telah disematkan pada buku, maka identitas buku dari mulai judul, penerbit, pengarang akan terekam secara otomatis pada sistem, termasuk identitas peminjam secara otomatis juga akan tersimpan dalam sistem.

02 September 2019


Ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1441 H Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta  mengadakan pawai mobil hias.
41 Mobil hias ini di lepas langsung oleh pimpinan pondok pesantren Al-Muhajirin dan Kasatlantas Purwakarta. Dalam sambutannya Kasatlantas Purwakarta menghimbau agar para peserta pawai mobil hias mematuhi rambu-rambu lalulintas.
Dalam kegiatan pawai tersebut rute yang dilalui adalah mengelilingi kota Purwakarta denga harapan agar syiar  tanggal 1 Muharram 1441 H tersampaikan ke masyarakat, maka rute pawai mobil hias ini berkeliling ke kota Purwakarta. Mulai dari lapangan Polres Purwakarta mengambil rute jalan baru terus ke Jalan jenderal Ahmad Yani di Parapatan Comro belok kiri ke Jalan Basuki Rahmat berputar ke pusat kota jalan Jenderal Sudirman pasar Juma’ah dan Finishnya di Tajug Gede.
Ketua pelaksana Enang Sutiana, S.Pd mengatakan, “Kegiatan ini dimaksudkan untuk mensyiarkan kepada masyarakat dan seluruh santri bahwa umat Islam juga punya tahun baru yang sudah selayaknya di sambut lebih meriah,” jelasnya
Enang menambahkan “Dalam menyambut tahun baru Hijriyah tahun ini berbagai kegiatan kita adakan diantaranya, pawai mobil hias dengan nuansa Islami,  lomba poster, mengambar, mewarnai dan tablig akbar,” pungkasnya.

PSB 2024/2025

Popular Posts